kembali ke sma 42

Sudah jadi acara turun temurun para alumni yang baru saja lulus dari sma 42 untuk datang kembali ke sman 42 halim untuk mempromosikan bangku kuliahnya. Begitu juga saya, yang lulus dari kursi sma bulan juni 2008, datang ke sman 42 januari 2009 untuk mempromosikan tempat saya menimba ilmu sekarang, institut teknologi bandung.

Hmmm, begitu tegang awalnya memasuki gerbang sekolah (mungkin karena sebelumnya KTP saya di tahan oleh provost halim), bukan itu aja sih, tapi ada pemandangan yang sudah lama enggak diliat ketika melihat deretan motor memenuhi lapangan parkir sekolah. Atau begitu memasuki gerbang yang ke-2, begitu masuk disebelah kanan terdapat meja untuk guru piket (dulu tempat yang paling rawan, karena sering banget diperiksa rambut atau sepatu dan cara berpakaian lainnya), tebak siapa yang duduk paling ujung? Yaa, guru kimia saya yang paling saya sebelin selama memakai seragam putih abu-abu itu! Memang saya belum pernah bertemu dengannya semenjak masuk ITB. Yaa disitulah banyak berjumpa dengan guru-guru. Ngobrol tentang sekolah, penambahan infrastruktur, rencana jalan-jalan kebandung, dll.

Masuk lagi ke dalam, terlihat beberapa adik kelas yang berpakaian olahraga memainkan sepakbola, yaa jadi inget dulu, maunya buru-buru selesai olahraga biar lama main bolanya, hehe. Setelah lapangan terdapat kantin, memang saya janjian dengan teman-teman lain yang ikut presentasi di sma 42. Dikantin tersebut, saya langsung ke kantin favorit saya! Yup! Koperasi! Dan disana duduk dua orang guru yang paling saya kangenin, bu tini, guru matematika dan walikelas saya sejak kelas 2, dan bu nurjanah, guru bahasa indonesia yang paling sering memotong rambut saya. Yaaa, saya juga melepaskan rindu akan makanan sma dengan membeli roti keju, dan es dari kantin jay!

Belum banyak berubah sma 42 ini, kecuali penambahan komputer di setiap sisi, sebagai alat bantu absen. Waow! Yaa, setelah ngobrol-ngobrol dengan guru bimbingan konseling waktu sma kami, ia menjelaskan untuk datang pada hari senin,selasa,kamis dan jum’at. Hmmm! Padahal saya dijakarta hanya seminggu, tapi harus presentasi terus! Yaa selain malu, kan enggak enak juga sm ade kelas, nanti dikiranya alumni sok exist.

Saat itu langsung timbul perasaan males dari perasaan awal yang menggebu-gebu. Hmmmm, karena setahu saya kalau di sekolah-sekolah lain disiapkan satu hari dan disana didirikan banyak stand untuk para alumninya mempromosikan bangku kuliahnya. Sedangkan di sman 42 ini kami boleh mempromosikan saat pelajaran konseling saja.

Alumni merupakan hal yang menakutkan di sma 42. Yaa, karena sma 42 masih menggunakan jalur keras dalam mendidik juniornya (walau udah enggak keras-keras banget lagi sih sekarang), jadi kalau ada pelantikan atau semacamnya, nama alumni layaknya iblis yang amat sangat seram. Mungkin karena itu juga alumni 42 tercap buruk.

Sayangnya, hal ini memperluas distorsinya, sehingga kalau ada sesuatu yang berhubungan dengan alumni, akan dicap buruk! Malah menurut saya, distorsi ini sampai dalam sistem pendidikan. Sampai-sampai niat baik kami untuk mempromosikan perguruan tinggi pun bisa dicap jelek. Hal ini terlihat dari apresiasi pihak sekolah untuk menyempatkan waktunya untuk kami.

Sayang seribu sayang! Animo anak-anak sma yang ada di komplek halim perdanakusuma ini tidak difasilitasi tempat bertanya sepuas-puasnya mengenai dunia kampus (hanya satu jam pelajaran atau sekitar 40menitan), yang akhirnya berbuntut dari sedikitnya anak-anak sma 42 yang terpacu untuk masuk perguruan tinggi negeri.

Padahal, kalau di ambil dari cerita pribadi saya, ketika jabir angkatan 2007 (setahun diatas saya) mempromosikan ITB, saya berujar dalam hati saya, januari tahun depan saya yang harus ada didepan untuk mempromosika ITB. Mungkin hal kecil, tapi saat ini menjadi besar karena saya berhasil mewujudkan salah satu impian saya itu. Yang coba saya terapakan agar ada pula adik kelas sman 42 yan terinspirasi untuk masuk ITB dan PTN lainnya.

Yah semoga aj hal ini hanya pemikiran saya belaka. Karena sebagai seorang alumni, saya akan mendukung segala macam hal demi kemajuan almamater saya.