Pengamen di Madtari

Hampir semua orang yang berdomisili dibandung pernah mengecap makan di roti bakar madtari. Tau madtari? Warung tenda di jalan dago (bukan dago juga si, mungkin udah masuk dipatiukur) yang menyediakan makanan hangat semacam roti,mie,dan pisang. Madtari ini dikenal dengan keju-nya, yang sampai-sampai kalau mesan mie ataupun roti enggak bisa ngeliat isi mie-nya karena tertutup oleh keju. Salah satu tempat makan yang tidak cocok untuk orang yang tidak suka dengan keju! Bahkan orang yang suka keju pun sering saya jumpai yang malah enek dan bahkan sampai muntah! Kafe ini hanya berjualan dimalam hari. Salah satu tempat makan saya apabila sedang lapar berat dimalam hari.

Dan hampir semua orang yang pernah makan disana, pernah di iringi hiburan oleh pengamen berambut panjang yang mangkal di madtari. Saya coba deskripsikan pengamen itu, berambut gondrong, pakai baju yang sudah buluk, kadang pakai baju rapi bergaya rock’n roll, sering menyanyi sambil merokok, kebanyakan menyanyikan lagu regee, punya 2-4 personil, dan sering berpuisi maupun bercerita. Hmmm.... pertama kali saya makan ditempat ini, saya kagum dengan orang ini. Terlebih setelah mengamen saya melihat dia sedang jajan di warung sebelah madtari, dan ternyata uang hasil mengamen tersebut bukan dipakai untuk membeli kebutuhan hidup, tapi malah beli rokok impor (marlboro), dan beberapa botol cola-cola.

Kata-kata mutiara yang diucapkan oleh aldibringtoon (kalo enggak salah ini namanya saat saya berkenalan dengannya), seperti mengisyaratkan kehidupannya. Kesenangan dalam hidup walau kehidupan yang se-adanya! Hmmm.. orang yang sangat amat jarang didunia ini yang kebanyakan memikirkan materi.

Kalau saya perhatikan lagi pengamen tersebut, pakaian yang dikenakannya bukan pakaian yang tergolong murah, gitar sang gitaris juga termasuk gitar yang bagus, bahkan jajanan mereka pun bukan jajanan kaum bawah. Dan badan sang pengamen juga bukan badan kurus ceking kekurangan makan.

Hmmm... saya kagum dengan orang ini. Mau ada kebijakan baru pemerintah, BBM naik, turun, ataupun krisis, pengamen ini seakan tidak peduli, dan tetap mengumbar senyuman, dan tidak ada kekesalan terhadap tuhan diberi kehidupan yang se-adanya!

Senang, senang, dan senang! Layaknya dilahirkan untuk bahagia, atau saya teringat dengan sepatah katanya,”.....memperpanjang waktu main dari orang tua saya....” ataupun kata-kata yang mengisyaratkan kalau orang yang berlebihan materi pun belum tentu bisa menikmati kehidupannya.

Yah! Salah satu contoh kehidupan manusia, yang tidak peduli dengan materi, dan menikmati hidup. Dan saya berharap suatu saat ia menjadi salah satu penyanyi terbaik yang dimiliki oleh negara ini. AMIN.

Komentar