Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Dinamika Politik di Salah Satu Grup Facebook

Untuk para fesbukiyah, nampaknya bukanlah sesuatu hal yang aneh apabila melihat perang politik didunia maya seperti disitus pertemanan facebook. Mulai dari “say no to someone” sampai “say yes to someone”. Dan akhir-akhir ini ditambah dengan bermunculannya grup-grup pro dan kontra akan beberapa tokoh dan partai politik. Tapi ada hal baru, yang cukup seru di salah satu grup. Link-nya http://www.facebook.com/group.php?gid=85426400363 Hmm... sekitar 2-3 bulan sebelum pemilu legislatif dimulai, atau sekitar seorang mantan aktivis mahasiswa, fadjroel rachman, menggulirkan isu calon presiden independent, tiba-tiba ada sebuah grup facebook yang link-nya sudah saya tulis diatas bertemakan ” KAMPANYE TOLAK CALOB BUSUK PRESIDEN RI 2009 : M FADJROEL RACHMAN” dan sekarang tiba-tiba berubah nama menjadi “PEMILU DAMAI DI TAHUN 2009” Oh my god! Apa ini? Dan adminsnya pun bertuliskan “tim cikeas”. Padahal dulu kalau tidak salah admins-nya adalah salah satu mahasiswa Bandung (kalo ngk salah unis

Derita Kelahiran 1990

“tahun depan SAPPK-ITB akan dibalikin jadi 2 jurusan lagi! Arsitektur dan perencanaan wilayah dan kota (planologi)!” Itu adalah kata-kata yang dalam 2 minggu terakhir ini saya dengar. Hmmm... sekiranya ini adalah reaksi yang terjadi pada angkatan saya (terutama yg benar2 lahir tahun 1990 atau masuk SD saat tahun 1996) “wah, lagi-lagi kita jadi angkatan percobaan ya!” Yup! Angkatan percobaan! Coba kita telusuri sejarah angkatan kuda emas ini. Sekitar tahun 2002, tepatnya saat berada dikursi kelas 6 SD. Tiba-tiba ada sebuah ujian tingkat nasional untuk menguji kami masuk ke sekolah menengah pertama negeri (SMPN). Dan itu adalah yang pertama kali terjadi sepanjang sejarah Indonesia di jenjang pendidikan celana merah. Bete? Pastinya! Melewati tahap SMP, tiba-tiba kamipun harus mengalami hal yang serupa. Angkatan percobaan ini berhadapan dengan UAN! Ujian Akhir Nasional. Yang akan menjadi syarat utama kelulusan dan syarat masuk Sekolah Menengah Akhir Negeri (SMAN). Wah! Untuk

Bertemu Dengan Peng-injil

Hari senin, hari ke-13 bulan 4, saat itu saya dan salah satu teman saya, adam pasuna jaya, sedang duduk-duduk di kursi-kursi sekitar LFM. Saat itu kami sedang berteduh menunggu hujan berhenti dan istirahat karena sebelumnya kami bermain bola voli di Lapangan CC Barat. Setelah itu tiba-tiba ada dua orang yang menjulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya. Satu adalah penginjil dan kawannya adalah mahasiswa t.penerbangan ITB’05. Jelas saya kaget! Tiba-tiba ada yg ingin mengajak berdiskusi tanpa ada basa-basi (semisal menanya jalan, minta api, ataupun meminta seteguk minuman). Wah! Ada apa ini? Itu yang terlintas dibenak saya. Yang saya pikirkan kalau mereka bukan penjual narkoba yaa antek2 NII. Tiba-tiba saya dan adam ditanya oleh penginjil yang berwajah cina,’’kamu sering ke gereja?” saya jawab,”saya muslim” dan memang si adam seorang kristiani jadi yaa pastilah ke gereja. Jeng jeng! Pertanyaan selanjutnya, tujuan hidup kamu apa? Wah saya dan adam untungnya punya cita-cita yang jelas

9 April 2009 dan Analisis Sang Amatir

Perjalanan Pulang “Seharusnya negara tahu perjuangan saya pulang kampung untuk mencontreng!” saya rasa ini kata-kata yang tergambar dikepala saya melihat kota Bandung yang sepi akan mahasiswa, terutama ITB. Mahasiswa ITB itu terdiri dari berbagai etnis, suku, bahasa, dsb. Jadi jikalau ada hal yang mendesak, tidak sedikit dari mereka yang akan melewati gunung jikalau harus pulang kekampung halaman ( Jakarta juga men!). Yaa saya berani mengatakan kalau anak ITB yang pulang kampung itu diatas 40%, bahkan mungkin setengahnya, terlebih jumatnya juga libur, jadi libur 4 hari men! HAHAHAHAHA. Hmm sama-samalah kita bayangkan bagaimana perjuangan teman2 kita yang sampai pulang kerumahnya untuk mencontreng pada pemilu legislatif 9 April 2009 (sebenernya sih mau liburan juga!). Jadi, kalau ada pemimpin pemerintahan yang ngk bener pantes ajalah kalau mahasiswa marah2, mereka terpaksa pulang dengan perjalanan yang jauh gtu buat nyontreng. Nah bapak2 yang dipilih, kalau sudah jadi pemimpi

Demokrasi, 9 April 2009

Oleh : Adhamaski Pangeran 19908058 Demokrasi, berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti pemerintahan. Dari kata tersebut dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Artinya demokrasi berdasar pada kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat adalah kekuasaan yang dijalankan oleh rakyat atas nama rakyat di atas dasar permusyawaratan. Dan partai politik menjadi ujung tombak untuk memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Sekiranya begitulah yang diinginkan bung Hatta dan tersurat dalam UU. Di Indonesia, sejak tahun 1999 dimulailah kembali pemilu yang demokratis setelah terakhir dan pertama kalinya tahun 1956. Pemilu 2009 ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Partai politik dianggap sudah dewasa dan mengerti akan alam demokrasi, rakyat pun demikian. Dewasakah? Nampaknya tidak juga! Partai politik bak artis baru disetiap layar televisi, iklan-iklan yang akan didengar setiap harinya, debat ‘rewel’ yang mengusik telinga, perang ideologi, dan klaim-klai

Daftar 10 Film Indonesi Terbaik

Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan film yakni: Yan Widjaya (wartawan film senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo ( Bali Post ), Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M. Massardi (wartawan film senior), Yudhistira Massardi ( Gatra ), Leila S. Chudori ( Tempo ), Frans Sartono ( Kompas ), Yusuf Assidiq ( Republika ), Aa Sudirman ( Suara Pembaruan ), Taufiqurrahman ( The Jakarta Post ), Eri Anugerah ( Media Indonesia ), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi Tabloid Teen), Telni Rusmitantri ( Cek n Ricek ), Ekky Imanjaya (situs Layarperak.com ), Wenang Prakasa ( Movie Monthly ), Orlando Jafet ( Cinemags ), Poernomo Gontha Ridho ( Koran Tempo ), dan Ekal Prasetya ( Seputar Indonesia ) Tjoet Nja’ Dhien (1986) Sutradara Erros Djarot Naga Bonar (1986) Sutradara MT Risyaf Ada Apa dengan Cinta? (2001) Sutradara Rudy Soedjarwo Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985) Sutradara Chaerul Umam Badai Pasti Berlalu