Rangkuman buku Islam & Sosialisme


Presentasi buku :
ISLAM & SOSIALISME
Karangan : HOS. TJOKROAMINOTO
Oleh : ADHAMASKI PANGERAN (15408025)
Tahun 1905, H.Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI), karena adanya diskrimisi dari Belanda terhadap umat islam di Nusantara, maka SDI mulai tanggap terhadap perubahan politik disekitarnya. Tujuh tahun kemudian, tepatnya tahun 1912, SDI berubah menjadi Sareka Islam (SI) agar tidak terpatok pada pedagang saja. Ketua SI pertama adalah HOS. Tjokroaminoto. Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah guru dari Soekarno, Karto suwiryo dan Tan malaka. Diduga, kelahiran NASAKOM sebenarnya berasal dari ajaran HOS.Tjokroaminoto kepada Ir.Soekarno. HOS. Tjokroaminoto bergerak dalam tiga dimensi, yaitu melihat kondisi masyarakat, aktivitas-aktivitas pergerakan sebagai jawaban dari setiap tantangan di masyarakat, kemudian menuliskan gagasan-gagasannya tersebut dalam media massa. Buku ‘islam dan sosialisme’ adalah salah satu buku hasil tulisan beliau yang terkenal.
Sosialisme, dalam bahasa latin berarti socius , dalam bahasa belanda berarti maker ; bahasa sunda, teman ; bahasa jawa kita, dan dalam bahasa arab berarti sahabat. Sosialisme mengkhendaki cara hidup satu untuk semua dan semua untuk satu. Teori sosialisme ada untuk memperbaiki nasib golongan manusia yan miskin dan banyak untuk mendapatkan nasib yang sesuai dengan derajat manusia. Sebelum beranjak lebih jauh, berarti kita harus paham terlebih dahulu tentang perbedaan sosialisme dan komunisme. Komunisme adalah segala peraturan yang menyerang sifatnya kepunyaan seseorang dan buat mengganti dia hendaknya dilakukan semacam aturan cummuo bonirum, yaitu barang-barang itu hendaknya dimiliki bersama. Dari situ dapat kita lihat bahwa, sosialisme adalah bagian terpenting dalam komunisme. Sosialisema menurut pengertian ini ialah tiap-tiap peraturan tentang urusan harta benda, yang dalam programnya menetapkan dua peraturan seperti kepunyaa atas alat-alat produksi itu hendaknya diserahkan ke dalam tangan perikatan orang hidup bersama dan lebih jauh segenap ketertiban tentang harta benda itu hendaknya diatur oleh perikatan orang hidup bersama.
Lebih jauh lagi dalam buku ini, HOS.Tjokroaminoto menjelaskan tentang surat-surat dalam al-qur’an dan hadist-hadist nabi tentang sosialisme islam. Tentang dasar-dasar sosialisme dalam islam keperti ‘kaana nasu ummatan wahidatan’ (sesungguhnya seluruh umat manusia itu bersaudara), firman ALLAH SWT untuk menciptakan perdamaian di antara kita, perintah-perintah islam yang bersifat sosialistik seperti di wajibkannya untuk para lelaki islam untuk berkumpul satu kali dalam satu minggu (shalat jum’at), bersalam-salam dua kali dalam setahun (idul fitri dan idul adha), juga berkumpul di mekkah satu kali seumur hidup. Juga kedermawanan yang di ajarkan oleh agama islam untuk membuat masyarakat mendapatkan kehidupan yang wajar, seperti sedekah dan zakat.
Menurut HOS.Tjokroaminoto, terdapat tiga anasir dalam paham sosialisme islam, yaitu :
1. Kemerdekaan
Kemerdekaan disini berarti bahwa umat islam tidak diperbolehkan untuk takut melawan penjajah, karena tidak ada yang menakutkan didunia ini selain ALLAH SWT. Hal ini beliau jelaskan dalam “Iyaka na’budu wa iyaka nasta’in” (Hanyalah Tuhan saja yang kita sembah dan hanyalah Tuhan sendiri yang kita mintai pertolongan).
2. Persamaan
Dalam buku ini, HOS.Tjokroaminoto menjelaskan tentang cerita bagaimana islam tidak mengenal ras,suku, kasta, dan mungkin kalau beliau ada pada jaman sekarang ia juga tidak mengenal IP,hehe. Lebih lanjut lagi, beliau menulis bagaimana cerita Rasulullah dalam melepaskan para budak yang beragama islam.
3. Persaudaraan
Rasa cinta dalam islam berarti untuk menciptakan rasa cinta terhadap umat islam lainnya di antara sesama umat muslim. Lebih lanjut ia menjelaskan tentang sabda nabi ‘Orang-orang islam adalah saudara di dalam agama dan tidak boleh tindas menindas satu sama lain, juga tidak boleh melalaikan tolong menolong satu sama lain, juga tidak boleh menghina satu sama lain”
HOS.Tjokroaminoto juga menyebutkan bahwa tidak mungkin ada sosialime sesungguhnya dalam dunia masa depan setelah jaman Sayyidina Umar. Hal itu hanya mungkin terwujud apabila rakyat pada negerinya itu memeluk dan melakukan islam dengan sebenar-benarnya.

Komentar