Teknik Sampling

Teknik sampling ini adalah ringkasan dari bukunya kak raha PL'06 yang gw pinjem dari Putri (PSP) PL'08, ketika studio survey karena rasa penasaran gw akan metode teknik sampling,semoga bermanfaat dan kalau-kalau ada salah mohon dikoreksi. Salam.

Oleh : Adhamaski Pangeran


Mengapa harus sampling?
Karena sampling dapat menggambarkan dan menganalisis populasi dengan cepat dan tidak memakan biaya yang banyak.

Tujuan teknik sampling
Tujuan teknik sampling adalah deskriptif (menggambarkan karakteristik populasi), eksploratif (mengetahui lebih dalam akan suatu kondisi), dan analisis (mencari tahu penyebab dari sesuatu).

Hal-hal yang musti diperhatikan
Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan pada saat melakukan sampling, antara lain :
1. Populasi (Target penelitian)
2. Elemen (Karakteristik yang sama pada populasi, contoh elemen industri kecil menengah, mahasiswa indonesia, dsb)
3. Populasi sampel (Bagian dari populasi dan elemen, yang dijadikan objek sampling)
4. Unit (Bagian terkecil pada populasi sampel, contoh budi sang pengusaha kusen)
5. Kerangka sampel (Daftar nama populasi sampel)
6. Pendekatan
Pendekatan terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan probabilitas dan nonprobabilitas. Pada penelitian, lebih baik dianjurkan untuk memakai pendekatan probabilitas, karena pendekatan probabilitas lebih bersifat objektif, memberikan kesempatan pada semua orang untuk dapat dijadikan responden, dan dapat menggambarkan opini pada populasi. Sedangkan pada pendekatan nonprobabilitas justru sebaliknya. Pendekatan nonprobabilitas dapat dilakukan apabila pada saat kerangka sampel tidak up to date dan terjadi hal-hal yang sulit di lapangan. Berikut adalah metoda-metoda pada pendekatan probabilitas dan nonprobabilitas,

Pendekatan probabilitas dan nonprobabilitas
a. Pendekatan probabilitas
Sampel random sederhana

Sampel random sederhana seperti arisan, dilakukan dengan memasukkan nama-nama populasi sampel (kerangka sampel), kemudian dikocok, yang nama yg keluar dari kocokan tersebut adalah unit sampel (orang yg akan menjadi responden). Hal yang perlu diperhatikan pada sampel random sederhana adalah karakteristik yang menjadi populasi sampel adalah homogen. Kelemahan dari simple random sampling adalah tidak bisa dilakukan saat populasi sampel berjumlah banyak.
Contoh : Ingin mengetahui pendapat anggota DPR komisi II akan wacana di masyarakat, maka nama-nama pada anggota DPR komisi II yang berjumlah sekitar 120 dimasukkan kedalam kotak, dan nama yg keluar adalah orang yg akan menjadi responden.

Sampel random sistematis

Sampel random sistematis memerlukan kerangka sampel yang baik, dan sama seperti sampel random sederhana, karakteristik pada sampel random sistematis haruslah homogen. Sampel random sistematis menggunakan interval tertentu pada penentuan responden. Interval yg digunakan juga tidak main-main. Yaitu, adalah pembagian dari jumlah nama pada kerangka sampel lalu dibagi oleh jumlah sampel yang diinginkan. Sampel random sistematis juga dapat digunakan untuk populasi dalam jumlah yg banyak. Kelemahan dari sampel random sistematis adalah apabila terjadi kesalahan-kesalahan pada kerangka sampel semisal tidak up to date dan terdapat dua atau lebih nama yang terdapat pada kerangka sampel.

Sampel random stratifikasi

Sampel random stratifikasi mementingkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk mendapatkan opini masyarakat menurut karakteristik tertentu. Jadi ada populasi sampel tertentu yang lebih banyak secara jumlah untuk dimintai pendapat.
Contoh : Untuk mengetahui pendapat pemilih muda pada pemilu Indonesia 2009, maka lembaga survey memintai pendapat pemilih muda di Provinsi Jawa Barat sejumlah 1000 responden. Dengan komposisi 60% adalah pelajar SMA dan 40% lainnya adalah anak-anak yg tidak mengenyam pendidikan SMA. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui opini orang-orang yg diasumsikan lebih terpelajar.

Sampel random klaster

Sampel random klaster berari mengelompokkan populasi sampel tertentu lalu dikumpulkan menjadi kerangka sampel, kemudian dipakailah metode sampel seperti sampel random sederhana atau sampel random sistematis.
Contoh : Untuk mengetahui opini mahasiswa strata satu (sarjana) yang berada pada Bandung Utara akan perubahan status PTN menjadi BHMN, maka akan mahasiswa S1 se-Bandung utara akan dimintai pendapatnya. Karena di Indonesia ini tidak tercatat nama-nama mahasiswa se-Bandung utara, maka dicarilah terlebih dahulu daftar nama S1 di universitas-universitas di Bandung utara, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), UNPAD, UNPAS,UNISBA, ITHB, UNIKOM,dsb. Lalu daftar nama tersebut dikumpulkan dan dibuatlah kerangka sampel daftar nama mahasiswa S1 di Bandung utara, lalu dipakailah metode sampel random sistematis.


Sampel random area

Sampel random area berarti mencari data dari tingkat tertinggi pada populasi yang dicari sampai tingkat terendah. Semisal yang diteliti adalah daerah sekabupaten, maka dicari terlebih dahulu data-data yang diperlukan pada tingkat bupati, kemudian pada pemerintah setingkat kecamatan, dilanjutkan ke kelurahan, tingkat desa, hingga rumah penduduk.

b. Pendekatan Nonprobabilitas

Sampel sembarang

Sampel sembarang berari siapapun dapat menjadi responden, tidak peduli akan karakteristik tertentu, objek, dsb.

Sampel kuota

Sampel kuota seperti sampel random stratifikasi, ada kuota tertentu pada sejumlah populasi untuk menjadi responden. Tetapi tidak memiliki kerangka sampel.

Sampel purposif

Pengembangan dari sampel sembarang. Mengetahui karakteristik tertentu pada populasi dan objek yang dimintai pendapat.
Contoh : Mencari pendapat tentang keterkaitan industri kecil menengah (IKM) di kecamatan Cibitung, Bekasi dengan Kawasan Industri. Kerangka sampel tidak up to date sehingga tidak dapat digunakan. Yang dilakukan adalah mencari IKM di kecamatan Cibitung dengan berkeliling kecamatan Cibitung, dan ketika menjumpai IKM, langsung dimintai pendapatnya.

Snow ball

Metode ini terjadi apabila terjadi kesalahan-kesalahan pada kerangka sampel. Seperti namanya snow ball, metode ini seperti bola salju yang mengelinding, sehingga bola salju tersebut makin lama makin besar. Pada metoda ini, semakin lama, pendapat yang dimintai akan semakin tepat.
Contoh : Untuk mengetahui tentang opini pada aktor yang memerankan film buruan cium gue yang diprotes oleh banyak kalangan. Maka metode yg dipakai adalah metode snow ball karena tidak mengetahui siapa saja yang menjadi aktor pada film buruan cium gue. Karena itu ketika mendapati satu aktor pemeran film tersebut dan memintai pendapatnya, diakhir kita bertanya siapa lagi aktor pemeran film tersebut yang dapat dimintai pendapat, begitu seterusnya.

Error pada teknik sampling
Error pada teknik sampling ada tiga, yaitu error pada kerangka sampel, metode yg digunakan dan kapabilitas surveyor maupun responden saat mencari data.

Komentar