Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2010

Bagian Akhir Buku Putih ITB 1977/78

Setelah gw baca bukunya, yaa... gw senang banget sama bagian terakhir dari buku tersebut. Buku yang di terbitkan oleh mahasiswa ITB tahun 77/78 itu punya sastra yang sangat indah. Yaa inilah bagian terakhir dari buku itu yang sengaja gw posting di blog gw. Semoga bermanfaat! Salam, AN APPEAL TO THE WIVES OF OFFICIALS Dear Ibu.... we would like to express our innermost feelings, and especially to Ibu Tien Suharto > because we know that you have great influence on the wives of other officials . Dear Ibu.... we are happy that in having an active role in development, women are no longer bound to the smoke of the kitchen. You, Ibu, have been active both in encouraging the diligence of your husbands and in improving your own individual selves. We can observe this from your activities. You are leaders or members of philanthropic organizations, of sports associations such as golf, tennis, or badminton clubs, of art societies, of orchid-growing societies, and of antique- c

Rangkuman buku Islam & Sosialisme

Presentasi buku : ISLAM & SOSIALISME Karangan : HOS. TJOKROAMINOTO Oleh : ADHAMASKI PANGERAN (15408025) Tahun 1905, H.Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI), karena adanya diskrimisi dari Belanda terhadap umat islam di Nusantara, maka SDI mulai tanggap terhadap perubahan politik disekitarnya. Tujuh tahun kemudian, tepatnya tahun 1912, SDI berubah menjadi Sareka Islam (SI) agar tidak terpatok pada pedagang saja. Ketua SI pertama adalah HOS. Tjokroaminoto. Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah guru dari Soekarno, Karto suwiryo dan Tan malaka. Diduga, kelahiran NASAKOM sebenarnya berasal dari ajaran HOS.Tjokroaminoto kepada Ir.Soekarno. HOS. Tjokroaminoto bergerak dalam tiga dimensi, yaitu melihat kondisi masyarakat, aktivitas-aktivitas pergerakan sebagai jawaban dari setiap tantangan di masyarakat, kemudian menuliskan gagasan-gagasannya tersebut dalam media massa. Buku ‘islam dan sosialisme’ adalah salah satu buku hasil tulisan beliau yang terkenal. Sosialisme

Worthless Activty

Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! Worthless Activty! WE JUST DO WORTHLESS ACTIVYT! BUT, I CAN'T DO SOMETHING! UWAAAAAAAAAAHHHH!

Pesta Rimba PSIK-ITB (2) Episode 2

Oke, nampaknya udah ada yaa sedikit penjelasan dari postingan gw sebelumnya, yaaa kalo buat yg enggak sabar baca (pede bener gw, hahahaha) , langsung aja yee gw ceritain kronologisnya, kumaha? siap kasep lah yau! Jum'at, 12 February 2010 Hari ini persiapan gw agak kurang, karena gw ada kuliah dari jam 9 sampe jam 11, dan lanjut lagi dari jam 1 sampe jam 3. Yaa gw ke PSIK dengan cuaca yg sedang hujan. Hari sebelumnya gw dengan baik hati menawarkan kepada teman2 PSIK 2009 kalau ada yg mau nitip barang bareng gw aja, anyeng! gw baik pisan, wuahahahha, yaa tapi setelah itu gw ketahuan putri kalo 'mereka' harus cari barang sendiri! Tapi terlanjur gw pesen, yaaa akhirnya gw minta tolong johan sama jek yg ambil barangnya di Almen (Toko penyewaan barang2 naik gunung di jalan gagak, Bandung) . Maaf yaa jo, jek, sebenernya niat gw baik kok -soalnya jek sama johan ngk tau dimana almen, aduh jadi sedih gw -melankolis gini. Yaa setelah bersantai-santai di kost an ampas dan ambil kamera

Sajak Sebatang Lisong

Karya : RENDRA ( itb bandung – 19 Agustus 1978 ) Menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang berak di atas kepala mereka matahari terbit fajar tiba dan aku melihat delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan aku bertanya tetapi pertanyaan – pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet dan papantulis – papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan delapan juta kanak – kanak menghadapi satu jalan panjang tanpa pilihan tanpa pepohonan tanpa dangau persinggahan tanpa ada bayangan ujungnya …………………….. menghisap udara yang disemprot deodorant aku melihat sarjana – sarjana menganggur berpeluh di jalan raya aku melihat wanita bunting antri uang pensiunan dan di langit para teknokrat berkata : bahwa bangsa kita adalah malas bahwa bangsa mesti dibangun mesti di up-grade disesuaikan dengan teknologi yang diimpor gunung – gunung menjulang langit pesta warna di dalam senjakala dan aku melihat prot

Pesta Rimba PSIK-ITB (2) Episode 1

Gambar
Pesta Rimba PSIK pada tahun ke 2 gw berlangsung dari tanggal 12 hingga 14 Februari 2010. Kali ini, tempatnya berada di Gunung Papandayan, Garut. Perjalanan kali ini kita hanya 11 orang tanpa angkatan tua yg lagi pada sakit. 11 orang itu ada gw,ampas,jak,aye,putu,johan,ranti,putri,kun,yuri, dan aldi 'domba'. Yaa buat kali ini gw hanya taro foto-foto, besok gw akan tulis krononologi perjalanan gw, sabar yaa para pembaca blog gw, wuehehe :)) Kumpul di PSIK sebelum jalan (Mukanya masih seger2) Naik-naik ke puncak gunung Foto alay jak sama aye, wuahahahahha, kocak banget gw ngeliat foto ini! Istirahat sejenak di perjalanan Foto dulu gan Menghangatkan diri dengan Putu dan Yuri 'the lost boy' Pemandangan tempat tidur kite, foto dulu gan! Foto sebelum pulang, mukanya dekil2 belum ada yg mandi Rocky Mountain Lewat kawah dulu sebelum pulang

Katak Dalam Tempurung

Hari ini, seperti hari kemarin. Masih dalam jeruji, dengan borgol dan beban yg melekat di kedua kaki ku. Huh, juluran lidah ku juga tidak bisa untuk mencapai kunci di belahan bumi sana. Gerrrr... geram aku melihatnya, membayangkan dunia luar yang penuh dengan warna-warni, warna-warna kehidupan yg saat ini AKU ENGGAK BISA NGELIATNYA. Warna-warna yang berubah dari dua menjadi empat, dan empat menjadi enam. Aaaaaaaaaaaaaaaa..... itu teriakanku tanda penasaranku akan dunia sana. Dunia yang aku impikan untuk canda tawa dengan teman2ku lainnya. Dunia yang aku pikir sekarang pasti sudah berubah! Leuuurrr......! Ingin rasanya aku dobrak jeruji-jeruji besi ini. Tapi apalah daya, si tuan memang menjanjikanku akan dilepas beberapa saat lagi. Tapi seperti janji para politikus disana, aku sudah lama mendekam disini, tapi tak kunjung waktuku untuk dilepasnya. Kulitnya sudah mengelopak hari perharinya. Hijauku pun terasa semakin memutih. Leuurrrrrrr.... aaaaaaaaaaaaaaa...! Gila rasanya, gila! ini gil

Maju Tak Gentar

Maju Tak Gentar Karangan / Ciptaan : C. Simanjuntak Maju tak gentar Membela yang benar Maju tak gentar Hak kita diserang Maju serentak Mengusir penyerang Maju serentak Tentu kita kita menang Reff : Bergerak bergerak Serentak menerkam Menerjang terjang tak gentar Tak gentar tak gentar Menyerang menyerang Majulah majulah menang Gw posting ini karena gw lupa sama liriknya, dan lagu instrumennya ada di laptop gw, wuahahahha, ampun pak Simanjuntak, saya enggak di ajarin pas bocah lagu ini, lebih sering dengerin lagunya Sherina dulu, hahahahahhha:))

[COPAS] Apa itu Indonesia?

Tulisan ini gw copy-paste dari tulisan si hanip tua, hahahahha, doi nulis ini pagi hari setelah sebelumnya gw makan bareng di cabe rawit bareng teman2 PSIK yang lain saat di traktir sama echi. Setelah itu, gw sama haniep ngobrol di YM, dan ngasih gw soft copy dari 'buku putih perjuangan mahasiswa ITB 77/78' . Thx banget nip! Walau gw suka ngecengin lo, tapi gw menyimpan rasa kagum terhadap lo. Terima kasih atas dorongannya, dan menjebak gw terhadap takdir, hahahahahhahaha :)) Apa Itu Indonesia? Ketika Kertanegara mengirim pasukan ribuan orang dalam sebuah ekspedisi 'Pamalayu', seketika itu juga Kubilai Khan dan para jenderalnya ketar-ketir, ada apakah gerangan Kertanegara mengirim pasukan sebesar itu ke Kerajaan Melayu (terletak di Jambi pada masa kini). Apakah sebuah penaklukan? Ternyata ekspedisi ini bukanlah sebuah penaklukan, Pasukan Kertanegara yang dikirim dari pelabuhan Hujunggaluh (sekarang Surabaya, makanya sampai sekarang Surabaya selalu menjadi pangk
"Hidup cuman punya 2 (dua) pilihan, COBA atau jadi pecundang" -Adhamaski Pangeran

Anggur Tua

Anggur Tua Karya : Kahlil Gibran Sekali waktu hiduplah seorang kaya yang begitu bangganya dengan gudang dan minuman anggur yang disimpan di dalamnya. Dan ada satu buah botol dari musim panen anggur bertahun-tahun lampau yang telah disimpan sekian lama untuk sebuah kesempatan yang hanya dia sorang yang mengetahuinya. Ketika sang gubernur mengunjunginya, dia berkata pada dirinya sendiri,”Botol itu belum waktunya dibuka hana untuk menyambut seorang gubernur” Dan seorang uskup dari keuskupan setempat mengunjunginya, namun dia berkata pada dirinya sendiri,”Tidak, aku tidak akan membuka botol itu. Dia tidak akan tahu besarnya nilai anggur ini, juga tidak mengenali aroma yang menyentuk cuping hidupnya” Sang pangeran dari kerajaan datang dan minum dengannya. Namun dia berkata,”Anggur yang terlalu mewah untuk semata-mata seorang pangeran muda” Dan bahkan pada hari ketika keponakannya laki-lakinya menikah, dia berkata pada dirinya sendiri,”Tidakm bukan untuk para tamu anggur ini di