aktivis mahasiswa dan karir politiknya

Sepuluh tahun reformasi, delapan puluh tahun sumpah pemuda, dan se-abadnya kebangkitan nasional. Tahun 2008 berdiri dari berbagai peristiwa kecil sampai berskala masif yang bergejolak. Gerakan-gerakan besar indonesia, bila kita refleksikan lagi, adalah gerakan dai kaum akademisi, dalam hal ini adalah aktivis mahasiswa yang berjuang membela rakyat yang benar. Pikiran mahasiswa yang jernih pun membuat predikat pahlawan negeri. Gerakan mahasiswa adalah cikal bakal pergerakan nasional. 1908, pelajar-pelajar dari STOVIA membuat wadah perjuangan yang bernama Budi Oetomo. Perkembangan Budi Oetomo dalam 5 tahun berkambang pesat. Diakhir tahun 1909, tercatat mempunya 40 cabang dengan ik.10.000 anggota. Berdirinya Perhimpunan Mahasiswa di tahun 1925 yang dipelopori oleh Bung Hatta (sebelumnya didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa indonesia yang belajar di belanda) juga menjadi awal pergerakan mahasiswa indonesia. Sumpah pemuda tahun 1928, sebelumnya juga dimulai oleh kelompok aktivitas mahasiswa di surabaya dan bandung, yang masing-masing dimotori oleh Soetomo dan Soekarno. Yang akhirnya kedua kelompok studi tadi bertransformasi menjadi Partai Bangsa Indonesia dan Perserikatan Nasional Indonesia. Dimasanya, Soekarno menjadi Presiden Pertama Indonesia, dan Bung Hatta menjadi wakilnya.

Setelah indonesia merdeka, aksi mahasiswa masih hangat dalam sejarah kemahasiswaan adalah perjuangan dari Angkatan ’66. Salah satu aktivisnya, Sok Hok Gie, menjadi salah satu panutan aktivis mahasiswa sekarang karena ideologinya. Seorang aktivis angkatan ’66, Akbar Tanjung, juga sempat menjadi ketua DPR. Beliau juga adalah pemimpin yang kontroversi.

Tahun 1974, kakak kandung sok hok gie, Arif Budiman, memotori gerakan “Mahasiswa Mnenggugat”, yang dalam aksinya mengecam kenaikan BBM, dan korupsi. Tahun 1978, tiga aktivis Institut Teknologi Bandubg, Rizal Ramli, Heri Akhmadi, dan Indro T., membuat buku putih yang menentang naik ketiga kalinya Soeharto menjadi presiden. Peristiwa ini berbuntut pada peralihan masa belajar dari Januari-Desember, menjadi Juli-Juni. Peristiwa ini juga diwarnai dengan masa NKK/BKK, Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan, yang akibat campur tangan pemerintah. Sekarang Heri Akhmadi menjadi bagian dari PDI-P, Indro Tjahjono di Partai Hanura, dan Rizal Ramli menjadi calon presiden 2009.

Aksi Mahasiswa yang sampai sekarang masih hangat dikepala kita adalah Reformasi ’98. Detik-detik klimaks Reformasi, menduduki Gedung Rakyat dan Mengibarkan Sang Merah Putih di atas Kubah Gedun DPR/MPR, menjadi hal yang tak terlupakan dalam sejarah indonesia. Sepuluh tahun setelah reformasi, tak sedikit dari mereka yang malah terjun kedunia politik. Sebut saja Taufan, yang merupakan calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Achmad Fachruddin (PAN), A. Budi Prasetyohadi, Wahab Talaohu (Partai Pelopor), dan Bernard Haloho (Golkar).

Hal ini mengingatkan kita akan kisah teman sok hok gie yang duduk dikursi pemerintahan, yang berujung diberikannya celana dalam dan BH dari sok hok gie, karena menganggap temannya seperti seorang pelacur yang menjual dirinya di pemerintahan. Bisa kita simpulkan dari berbagai narasi sejarah diatas, tidak sedikit dari aktivis mahasiswa yang berujung karier menjadi seorang politisi. Seakan menjadi aktivis adalah kuliah singkat menjadi politisi. Sekarang kita hanya bisa berharap bahwa sifat aktivis mahasiswa yang tidak mementingkan kepentingan sepihak, tidak berubah seiring dengan pertambahan umur, kenaikan jabatan dan popularitas.

Kakak ku aktivis mahasiswa,setitik harapan kami aktivis mahasiswa indonesia meminta agar kakak-kakak sekalian tetap seorang yang akan selalu membela rakyat yang benar. Dan akan terus menjadi pahlawan pergerakan indonesia ke arah yang lebih baik.

Komentar