Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Apa Setelah Renegosiasi Gas Tangguh?

Gambar
Usaha pemerintah merenegosiasi harga gas Tangguh ke Fujian, Tiongkok, perlu di apresiasi. Keberhasilan menaikkan harga jual dari harga lama gas Tangguh bernilai US$ 3.3 per MMBTU menjadi US$ 8 per MMBTU ini kemudian diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan negara hingga Rp 251 Trilliun. Akan tetapi, perlu diingat bahwa keberhasilan dalam merenegosiasi gas Tangguh bukan berarti keberhasilan dalam memanfaatkan sumber daya gas secara keseluruhan. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar bangsa ini dapat mengoptimalkan sumber daya gas bagi kemajuan bangsa. Salah satunya ialah pemanfaatan gas untuk untuk meredam laju konsumsi minyak bumi yang semakin hari makin menguras keringat bangsa. Setelah berbagai macam solusi canggih telah dikeluarkan untuk mengurangi konsumsi minyak bumi di dalam negeri, tak seluruhnya efektif untuk meredam laju konsumsi minyak bumi. Bahkan pemanfaatan gas alam untuk sektor transportasi (salah satu sektor yang mengonsumsi minyak bumi da

Hari Raya dan Ketimpangan

Usai hari raya Idul Fitri, ibu kota DKI Jakarta kembali menjadi sasaran ribuan pendatang baru yang mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Megahnya pembangunan ibu kota dan harapan kehidupan yang lebih baik mendorong masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi usai lebaran. Terlebih bila masyarakat desa yang melihat sanak saudara atau kerabatnya yang mencari nafkah di Kota sekarang terlihat lebih sukses dengan memiliki kelebihan finansial. Sayang mereka tidak tahu, bahwa kelebihan finansial masyarakat kota (yang dipandang sukses) saat hari raya Idul Fitri juga disebabkan oleh adanya tunjangan hari raya dan perbedaan harga di kota dan desa. Faktor pendorong laju urbanisasi pasca-lebaran ialah keterbatasan lapangan kerja di perdesaan dan pengharapan masyarakat desa akan lapangan pekerjaan di kota-kota besar seperti Jakarta demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Akibatnya kota-kota besar menjadi semakin sesak dan banyak menimbulkan eksternalitas negatif seperti kemacetan, ker