Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Public-Private Partnership dan Nasionalisme

Gambar
Bergaul sama orang pinter kadang suka dibohongin, tapi bergaul sama orang bodoh kadang jadi kebawa bodoh. Pertanyaannya sama siapa kita harus bergaul? Haha oke enggak penting, tapi cukup diingat saja pertanyaannya, dengan siapa hari ini kita bergaul. Karena kadang kalau kita akan ketemu sama orang baru, mungkin datang waktunya untuk kita bertanya kediri sendiri akan pemahaman lama yang dulu kita pahami. Termasuk cerita saya tentang pemahaman public-private partnership (PPP). Sumber gambar: https://percolatorcorner.wordpress.com/tag/finance/ Dulu jaman kuliah masih (dan Alhamdulillah masih inget), pernah dikenalin sama yang namanya PPP ini. Sederhananya PPP ini bisa diterjemahkan sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah dan badan usaha private dalam membiayai barang public. Ya karena jaman kuliah saya malas buka literature dan bertanya ditengah kelas, yowes jadi terima saja (ini contoh buruk yang saya yakin tanpa disuruh udah banyak yang ngikutin saya hehe). Nah kena batunya pa

Garuda & Hari Ibu

Gambar
Garuda, iya garuda, sosok dalam mitologi hindu yang juga jadi lambang Negara Indonesia. Entah kenapa saat-saat seperti sekarang aku malah pikirkan tentag sosok garuda, kenapa dia yang jadi lambang Negara ini (bukan macan yang sangar atau kucing yang lucu), kenapa dia yang harus kita sematkan di dada tiap-tiap individu di Negara ini. Aku mulai tulisan ini dengan kilas balik cerita tentang asal-usul  Garuda menurut mitologi hindu ** Alkisah, hidup seorang guru yang sangat bijaksana, namanya Resi Kasyapa. Saking bijaksananya ia memiliki dua istri, yaitu Kadru dan Winata. Sayangnya kebijaksanaan Resi Kasyapa tidak menular kekedua istrinya, Kadru selalu merasa cemburu terhadap Winata dan berusaha menyingkirkan Winata dari lingkaran keluarganya. Suatu waktu, Kadru dan Winata bertaruh, apa warna kuda bernama Ucaihswara yang muncul dari tengah samudra. Siapa yang menangkan pertaruhan tersebut, maka ia harus menjadi budak seumur hidup yang harus senantiasa patuh terhadap kehendak dan perintah

Demokrasi Korupsi

Gambar
Korupsi oh korupsi, mungkin kosakata korupsi di kamus masyarakat Indonesia sudah menjadi seperti vocabulary of daily activity. Kalau sholat yang wajib bagi umat muslim aja sehari lima kali, kata korupsi mungkin minimal sekali didengar oleh masyarakat Indonesia. Entah lewat televisi, Koran, radio, bahkan bahan gosip untuk tetangga yg lagi jadi OKB (Orang Kaya Baru). Siapa orang Indonesia yang enggak tau arti kata korupsi? Anak kecil saja sudah banyak yang cita-citanya mau jadi koruptor. Minggu kemarin JakartaPost keluarkan tabel seperti yang diterdapat diatas. Mungkin bagi kita yang lihat sekilas isi tabelnya, kita bisa bilang,”lumayan dah naik 4 peringkat”. Tapi kalau kita ingat lagi tentang prestasi bangsa ini yang katanya masuk 20 besar kekuatan ekonomi dunia, penyelenggara dan yang akhirnya mencapai kesepakatan di WTO Bali, pertumbuhan ekonomi yang edan dalam golongan MIST, atau daulat sebagai Negara dengan kekuatan ekonomi yang kokoh setelah krisis Amerika Serikat & Eropa,

Coretan Perjalanan (bag.IV)

Gambar
Kalau kita masuk komunitas baru, apa sih yang orang akan lihat dari kita? Dan apa yang akan bikin kita berbeda/terlihat unggul? Kata orang, jawabannya tampilan fisik. Karena tampilan fisik itu penting enggak sedikit orang yang bergaya ketika berpakaian, entah karena selera berpakaiannya atau sedang mengikuti trend. Malah katanya saking pentingnya tampilan fisik, cinta bisa datang dari pandangan pertama. Untungnya Tuhan Maha Adil, kasihan dong orang-orang yg fisiknya buruk dan selera berpakaiannya enggak bagus-bagus amat (nanti selamanya enggak ada yang ngelirik). Nah, terus kalau pandangan pertama biasanya menyangkut tentang tampilan fisik, apa tampilan selanjutnya yang membuat orang A dan orang B berbeda dalam komunitas barunya? Kalau kataku jawabannya keterampilannya. Untung sekali ijasah sekolah bentuknya cuma kertas dan enggak bisa ditempel di jidat. Kalau yang namanya ijasah bisa ditempel di jidat dan dibawa kemana-kemana, aku udah jadi orang yang paling ganteng disini haha

Coretan Perjalanan (bag.III)

Gambar
Kalau hari ini kalian dihadapkan dengan dua pilihan: punya jalur hidup yang lurus-lurus saja atau jalur hidup yang ada banyak belokan dan tikungan bahkan U-turn; jalur hidup mana yang akan kalian pilih? Itulah pertanyaan yang selalu terbenang dan menghantui pikiranku. Sejujurnya aku pikir jalur hidupku masuk dalam klasifikasi normal hingga lulus kuliah. Yang aku maksud dengan klasifikasi jalur hidup normal adalah setelah lulus SMP, masuk SMA, setelah lulus SMA, belajar di universitas, kemudian lulus kuliah dan dapatkan gelar. Jalur hidupku relatif tidak normal hanya karena lulus kuliah lima tahun dan selebihnya normal. Dan aku akan jauh lebih normal lagi jikalau setelah lulus langsung bekerja, menikah, dan mati (mudah-mudahan) masuk surga. Ada orang yang katakan, paling enak itu hidup mudah foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Walau tidak bisa foya-foya dimasa muda, tapi sungguh, kehidupanku kemarin sangat beruntung. Sangat-sangat beruntung! Dalam perjalanan ini, mata

Coretan Perjalanan (bag.II Cerita Rakyat)

Gambar
Perjalanan tentu terasa pahit jikalau kau memulainya dengan sendirian, tapi berakhir dengan sendiri pula. Sejujurnya aku harus berterima kasih terhadap Tuhan yang memberiku kesempatan untuk berkenalan dengan orang-orang baru yang mewarnai perjalananku ini. Setidaknya kalau hubungan pertemanan di nilai sebatas contact di blackberry ada sekitar 30 kontak baru dalam contact bbm -ku hari ini. Patung arjuna di pantai pandawa, bali Pada bagian ini aku tidak ceritakan apa artinya teman dalam perjalananku. Mungkin itu ada pada bagian lain. Pada bagian ini aku secara spesifik ceritakan tentang cerita aku dan bersama tiga temanku lainnya saat sedang berkumpul dan berbagi cerita rakyat dari masing-masing daerah kami. Kebetulan dan mungkin takdir Tuhan yang mempertemukan aku dengan mereka. Mereka bernama Asa, Gofur, dan Wamil. Oke, sebelum memulai aku perkenalkan sekilas tentang profile mereka. Yang pertama adalah Asa, gadis manis berkulit putih keturunan china yang berasal dari

Coretan Perjalanan (bagian I)

Gambar
“Everyone has three lives, first is public life, second is private life, and the last is secret life” Setidaknya terdapat beberapa hal tindakan dari ayahku yang terus membekas dalam memoriku. Salah satunya ialah ketika kami sekeluarga pergi liburan ke bali. Saat itu aku masih kecil, mungkin masih SD dan memiliki ‘jadwal harian wajib’ untuk menonton film cartoon tepat pukul 15.00 sore. Tapi keluarga besarku merencanakan berlibur ke bali. Entah karena apa, tetapi ayahku memutuskan untuk pergi ke bali lewat jalur darat. Ya, hanya kami yang lewat jalur darat naik mobil dari Jakarta sampai pulau bali. Yang jadi masalah bukan jalur daratnya, tapi ‘jadwal harian wajibku’ untuk menonton film cartoon yang terganggu karena tidak bisa menontonnya selama beberapa hari! Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Mungkin itulah yang terjadi hari ini. Perjalanan terjauh bersama keluargaku itulah titik tolakku dalam memandang acara jalan-jalan. Kegairahan menunggu pukul 15.00 sore untuk meno

Hantu dan Sustainable Develepoment

Gambar
Mungkin ini bukan tulisan yang rasional, agak mengada-ngada, terkesan disambung-sambungkan, dan asal masukin yang cocok-cocok aja. Tapi bodo amat namanya juga opini. Hantu, iya hantu! Makhluk halus berbentuk nenek lampir, pocong, gunduruwo, atau makhluk-makhluk halus lainnya yang kadang membuat halusinasi. Ingat ya, ini hantu bukan zombie. Kalau hantu itu punya roh enggak punya fisik, kalau zombie itu fisiknya ada roh-nya enggak tau kemana. Nah hantu alias jin jahat alias setan ini katanya hidup bersama manusia, tumbuhan, binatang, dan makhluk-makhluk lainnya di dunia. Cuma karena tinggal ruh-nya aja, jadi makhlus halus ini gentayangan dimana-mana. Katanya sih kalau jadi hantu itu berarti lagi nunggu kiamat dan badannya enggak bisa ke akherat (katanya). Alhasil karena nunggu kiamat dan mungkin meninggalnya udah lama, jadi semakin lama kiamat dan semakin banyak orang mati (mungkin) jadi makin banyak deh itu hantu (bukan karena banyak hantu yang pengangguran ya, yg pengangguran

Beriringankah Kebijakan Fiskal dan Moneter Indonesia?

Gambar
Perdebatan wacana intelektual antara kaum Keynesian dan Monetaris merupakan salah satu perdebatan paling menarik dalam ilmu ekonomi (selain perdebatan menarik lainnya seperti perdebatan antara Adam Smith vs Karl Marx, Effisiensi vs Distribusi, Nasionalisme vs Liberalisasi, Proteksi vs Free Trade , dsb). Kaum Keynesian, mereka yang percaya dan terus memperbarui teori-teori John Maynard Keynes (bapak ilmu ekonomi modern), mempercayai bahwa perekonomian cenderung berada dalam posisi keseimbangan output rendah. Hal ini dikarenakan pengeluaran agregat lebih kecil dibandingkan pengeluaran agregat dan kurang ampuhnya mekanisme pasar untuk melakukan penyesuaian. Sedangkan mereka yang berada sebagai kaum monetaris, adalah pengikut ajaran Milton Friedman (peraih nobel bidang ekonomi tahun 1976 dan pelopor neoliberalisme). Kaum Monetaris percaya bahwasanya perekonomian cenderung seimbang dan sumber daya digunakan penuh. Kepercayaan kaum Monetaris ini didasarkan pada kepercayaan bahwa terdapat kek