Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Hasil Kajian RUU PT oleh HMP PL ITB

Gambar
ini hasil dari curhat sore senator kita kemarin, diskusi singkat, nyantai, dan penuh inspirasi. silahkan dinikmati, semoga bisa menambah pengetahuan dan kepedulian kita terhadap nasib pendidikan generasi penerus kita nantinya... :D Ini mukanya anak2 HMP PL ITB di Semarang Mahasiswa dan Nasib Pendidikan Tinggi Negeri Ini Oleh : Gabriel Efod V. P. Pro-kontra Rancangan Undang Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Tinggi (RUU PT) sudah menjadi perdebatan yang panjang setahun belakangan, khususnya di perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia. Apa yang dipermasalahkan dari RUU ini? Hal inilah yang menjadi inti pembahasan dari obrolan dan diskusi santai yang digagas serta diselenggarakan oleh Tim Kesenatoran HMP Pangripta Loka ITB, bertajuk “CURHAT SORE SENATOR HMP” pada Jumat, 24 Juni 2011, lalu. Semenjak dibatalkannya UU BHP oleh Mahkamah Konstitusi, telah dibuat beberapa draft RUU PT dengan berbagai perubahannya, baik itu yang diajukan ol

Reformasi struktur keuangan daerah untuk pembangunan

Gambar
Indonesia pemegang rekor dengan pemekaran daerah terbanyak Indonesia memegang rekor terbaru, negara dengan pemekaran daerah terbanyak! Itulah berita dari detik.com hari kamis, 9 Juni 2011. Sejak adanya otonomi daerah pada tahun 1998, jumlah provinsi, kabupaten, dan kota jumlahnya bertambah. Berdasarkan hasil survey badan pusat statistik (BPS), jumlah provinsi yang ada di Indonesia adalah sebanyak 33 provinsi,bertambah tujuh provinsi semenjak UU no.22/1999 tentang otonomi daerah sehingga sejak tahun 2000 provinsi Indonesia ditambah oleh provinsi maluku utara, banten, kepulauan bangka-belitung, gorontalo, papua barat, sulawesi barat,dan kepulauan riau). Untuk jumlah kabupaten dan kota di Indonesia pada tahun 2010 sudah sebanyak 399 kabupaten dan 98 kota. 33 provinsi, 399 kabupaten, dan 98 kota di Indonesia pada tahun 2010, sedangkan jumlah provinsi,kabupaten,dan kota pada tahun 1998 adalah sebanyak 27 provinsi dan 293 jumlah kabupaten/kota di Indonesia. Jelas terjadi peningkatan sej

Buat apa keluar dari sekolah?

Gambar
Mau sukses? keluarlah dari sekolah! Ini slogan beberapa pemikir yang dicetak pula dalam beberapa buku dan tersebar luas dalam jaringan dunia maya. Memang pada awalnya beberapa sejarah hidup orang-orang sukses yang keluar dari sekolahnya, sebut saja Albert einstain, Thomas alfa edison, Harry houdini, Kolonel sanders, Bill gates, Benyamin franklin, dsb menjadi motivasi untuk mampu berkarya walaupun tidak mengecap pendidikan untuk anak-anak yang bernasib sama dengan mereka. Namun dalam beberapa perspektif malah menjadikan mereka sebagai contoh sukses yang tidak ber-sekolah dan mengajak orang-orang untuk keluar dari sekolah. Virus ini menyebar pula ke negeri ini, mencaci-maki pendidikan formal dan bermimpi jikalau ia keluar dari sekolah hari ini ia bisa sukses (?). Benarkah itu? Bagi saya ini kesalahan dalam penerjemahan sejarah kehidupan orang-orang sukses yang keluar dari sekolahnya. Fokus titik balik kehidupannya memang pada saat ia keluar dari sekolah dan terpuruk namun tetap ma

Proses memarjinalkan penduduk Indonesia dan diss-orientasi pembangunan

Gambar
Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus 2010 berdasarkan sensus terakhir,menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan, sedangkan laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 % per tahun. Dan belajar dari pengalaman yang ada di Indonesia sejak tahun 1965 dibawah kepemimpinan presiden Soeharto yang sudah terjadi pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia ternyata membawa masalah dengan bertambahnya jumlah angkatan kerja setiap tahunnya yang belum mampu diserap oleh sektor pertanian, industri, dan jasa saat itu. Pertambahan jumlah penduduk berarti penambahan aktivitas. Dan aktivitas dari kebanyakan penduduk adalah aktivitas untuk menghidupi dirinya ataupun keluarganya (mencari nafkah). Sehingga karena aktivitas ini, penduduk Indonesia menjadi tenaga kerja. Penduduk, beraktivitas, dan menjadi tenaga kerja. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah banyaknya  s

Selamat jalan Ariyanni

Gambar
Memang benar kamu oportunis ri Pergi pertama mengahadap Sang pencipta Memang benar kamu orang yang paling semangat dan cekatan ri Sampai terburu-buru menghadap yang Maha Kuasa Ariyanni , terima kasih karena telah menghias dunia kami Kini giliran kami mempercantik perjalananmu ke dunia sana Satu kursi akan hilang besok Satu nama keluar lagi dari buku absen Mungkin sudah nasib kami untuk setiap tahun ditinggalkan orang lain Tapi percaya ri, senyum dan canda tawa kita pasti terus terukir didalam hati Biarlah gerhana hanya datang satu malam Tapi cahayanya terus tertanam dalam jiwa-jiwa manusia Biarlah engkau pergi ri, pergilah dengan tenang Kalau memang itu yang terbaik untuk ari Maaf ri, kalau dulu kita banyak salah Kita pasti banget maafin semua kesalahan ariyanni Hari ini kami ikhlas kalau besok ari udah enggak ada bersama kita Kami berdoa yaa Tuhan, mudahkanlah perjalanan keluarga kami ini untuk bertemu dengan-MU Selamat jalan ri, Terima kasih

Keberhasilan Daerah, Alokasi Dana Desa (ADD) & Penerapannya di Kebumen

Gambar
Otonomi daerah dan alokasi dana desa Sejak adanya otonomi daerah di Indonesia, setiap pendekatan pembangunan mulai diarahkan dari pendekatan yang selama ini bersifat top-down menjadi pembangunan yang bersifat bottom-up. Sehingga setiap daerah memiliki hak untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya dan termasuk salah satu haknya untuk mengelola kekayaan daerah dan sumber-sumber pendapatan lainnya yang sah (Menurut UU 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah pasal 21 tentang hak dan kewajiban daerah). Hak daerah untuk mengatur keuangannya masing-masing ini kembali didukung oleh peraturan menteri dalam negeri nomor 37 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa. Salah satunya adalah alokasi dana desa (ADD) yang termasuk dalam pendapatan desa yang sah yang bersumber dari dana keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk desa minimal 10% dan bertujuan untuk meningkatkan pembangunan perdesaan,menanggulangi kemiskinan dan mengurangi

Daftar harga penginapan gagak 143 B

Gambar
#isengisengdesain

Tujuan dan metode partisipasi

Gambar
Partisipasi terkadang memiliki dua terminologi apabila dipandang dalam sudut pandang berbeda. Partisipasi dapat menjadi hak warga negara untuk berpendapat, namun pula dapat menjadi alat dalam mencapai tujuan. Partisipasi ini memiliki proses yang mampu bersifat deliberatif ataupun inklusif. Masyarakat menuntut pemerintah daerah membuka ruang partisipasi dalam proses pembangunan Deliberatif berarti proses pengambilan keputusan yang didahului dengan diskusi tentang alasan dukungan /penentangan terhadap suatu pandangan. Proses ini mengasumsikan adanya pandangan yang berbeda dan masing-masing pandangan tersebut musti dihargai. Deliberasi ini adalah hal yang inheren dalam proses pengambilan keputusan pada masyarakat yang demokratis. Inklusif , proses ini melibatkan kelompok sosial dalam proses pengambulan keputusan dan biasanya menekankan keterlibatan mereka yang terabaikan atau termarjinalisasi oleh kekuatan sosial ekonomi yang ada. Namun kedua sifat partisipasi ini akan sukses apabi